Kamis, 12 Agustus 2010

SUDAHKAH KITA MENJAGA PUASA KITA ?

Dari 'Ubaid r.a, dia berkata : "Di masa Rasulullah SAW, beliau memerintahkan orang-orang berpuasa selama satu hari. Lalu mereka pun berpuasa. Saat itu ada dua orang wanita berpuasa, dan mereka sangat menderita karena lapar dan dahaga pada sore harinya. Kemudian kedua wanita itu mengutus seseorang menghadap Rasulullah SAW, untuk memintakan izin bagi keduanya agar diperbolehkan menghentikan puasa mereka.

       Sesampainya utusan tersebut kepada Rasulullah SAW, beliau memberikan sebuah mangkuk kepadanya untuk diberikan kepada kedua wanita tadi, seraya memerintahkan agar kedua-duanya memuntahkan isi perutnya ke dalam mangkuk itu. Ternyata kedua wanita tsb memuntahkan darah dan daging segar, sepenuh mangkuk tersebut, sehingga membuat orang-orang yang menyaksikannya terheran-heran. Dan Rasulullah SAW bersabda : "Kedua wanita ini berpuasa terhadap makanan yang dihalalkan Allah tetapi membatalkan puasanya itu dengan perbuatan yang diharamkan oleh-Nya. Mereka duduk bersantai sambil menggunjingkan orang-orang lain. Maka itulah 'daging-daging' mereka yang dipergunjingkan." (Hadits Riwayat Ahmad)

       “Orang yang menggunjing dan mendengarkan gunjingan, keduanya bersekutu dalam perbuatan dosa.” (Hadits Riwayat Ath-Thabrani)
"Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita dusta dan banyak memakan yang haram." (Al-Qur'an Surat Al-Maidah : 42)

       Allah S.W.T berfirman : "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah.Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. " (Al-Qur'an Surat Al-Hujuraat:12)

       Rasulullah SAW bersabda : "Puasa adalah perisai (tabir penghalang dari perbuatan dosa). Maka apabila seseorang dari kamu sedang berpuasa, janganlah ia mengucapkan sesuatu yang keji dan janganlah ia berbuat jahil." (Hadits Riwayat Bukhari - Muslim)
"Lima hal yang dapat membatalkan puasa: berkata dusta, ghibah (menggunjing), memfitnah, sumpah dusta dan memandang dengan syahwat." (Hadits Riwayat Al-Azdiy)

       "Barangsiapa yang tidak dapat meninggalkan perkataan kotor dan dusta selama berpuasa, maka Allah S.W.T tidak berhajat kepada puasanya." (Hadits Riwayat Bukhari)

       “Orang yang menggunjing dan mendengarkan gunjingan , keduanya bersekutu dalam perbuatan dosa.” (Hadits Riwayat Ath-Thabrani)
"Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak didapatkan dari puasanya itu kecuali haus dan lapar." (Hadits Riwayat Turmudzi)

       Imam Al-Ghazali berkata : "Berapa banyak orang yang berpuasa, namun ia tidak mendapatkan dari puasanya itu, selain lapar dan haus. Sebab puasa itu bukanlah semata-mata menahan lapar dan haus, akan tetapi adalah menahan hawa nafsu. Boleh jadi orang tersebut berdusta, menggunjing dan memandang dengan syahwat, sehingga yang demikian itu membatalkan hakikat puasa." (Ihya' Ulumiddin)

       Para Ulama berkata: "Betapa banyak orang yang berpuasa padahal ia berbuka (tidak berpuasa) dan betapa banyak orang yang berbuka padahal ia berpuasa." Yang dimaksud dengan orang yang berbuka tetapi berpuasa ialah menjaga anggota tubuhnya dari perbuatan dosa sementara ia tetap makan dan minum. Sedangkan yang dimaksud dengan berpuasa tapi berbuka ialah yang melaparkan perutnya sementara ia melepaskan kendali bagi anggota tubuh yang lain." (Ihya' Ulumiddin)

       Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya puasa itu adalah amanah, maka hendaknya masing-masing kamu menjaga amanahnya." (Hadits Riwayat Al-Kharaithy)
Sudahkah kita menjaga puasa kita ? ……………………………………

Senin, 02 Agustus 2010

Buka Puasa dan Sahur ala Food Combaining

Berbeda dari pola makan di hari-hari biasa, pada bulan puasa waktu makan berlangsung sejak magrib (pk. 18.00) hingga imsak (pk. 04.00). Saat itu tubuh paling aktif menjalankan fungsi penyerapan zat-zat gizi dan melakukan reparasi sel. Hal ini berpengaruh terhadap pilihan dan ombinasi makanan. Karena dalam sehari kita tidak mungkin mendapatkan sekaligus menu pati dan menu protein (hewani), maka masing-masing disantap bergantian pada hari berbeda. Dengan demikian, tubuh akan mendapatkan, asupan gizi secara lengkap dan mencukupi.

Buka puasa seperti disunahkan Nabi Muhammad S.A.W, kurma dan segelas air putih adalah makanan terbaik untuk berbuka. Gula buah dalam kurma mudah diserap tubuh tanpa mengakibatkan lonjakan kadar gula darah. Pilihan lainnya adalah buah segar dan/atau jus buah segar. Kolak, cendol, es campur, kue lapis, dan kudapan lain yang banyak mengandung gula kurang disarankan, karena gulanya mengakibatkan lonjakan kadar gula darah dan dapat menekan nafsu makan.

Makan malam, menu dipilih selang-seling antara menu pati dan menu protein. Untuk meningkatkan asupan protein, perkaya menu pati dengan kacang-kacangan (kacang merah, kacang hijau, kacang tolo, kedelai) atau hasil olahannya (tempe, tahu, susu kedelai). Dalam menu protein sebaiknya hanya ada satu jenis bahan makanan hewani, agar pencernaan dan penyerapannya lebih efisien. Boleh memanfaatkan lebih dari satu, misalnya ikan dan telur, jika salah satu digunakan hanya sebagai pelengkap dan dalam jumlah terbatas.

Sahur, makanan yang sangat mudah dicerna paling cocok untuk sahur, terutama buah-buahan. Jika merasa masih kurang mantap, boleh ditambah dengan protein mudah dicerna yang mengandung lemak terbatas. Misalnya telur dadar dengan sayuran (omelet) atau yogurt rendah lemak (low fat yoghurt) pilih yang tanpa pemanis maupun pewarna sintetis.

Pilihan menu protein untuk buka puasa
Buka puasa: Es jeruk buah campur
Makan malam:
- Tahu Telur Kecap
- Ikan Masak Kemangi
- Pelengkap: Sayuran mentah. Boleh disantap sebagai salad, lalap, dan/atau jus (yang dibuat dengan juicer). COntoh kol, daun selada, selada air, tomat merah, mentimun, kemangi, seledri stik, kacang panjang.

Pilihan menu pati untuk makan malam
Buka puasa: Jus jeruk segar atau jus buah lainnya
Makan malam:
- Nasi beras merah
- Tumis Brokoli Saus Jeruk
- Tempe Bumbu Bali
- Tahu Sutera Kuah Jahe

Pilihan menu sahur
- Lassi Mangga
- Kacang-kacangan panggang, misalnya almon, kacang mete, walnut, brazil nut, pistachio

Sumber: Majalah Nirmala