Rabu, 26 Januari 2011

Saat Mama Melihatku Menangis

Suda lama rasanya tidak pernah menulis. Itu yang Kakak ane rasakan. Hmm,,, Jadilah ane bantu menulis. Ane mau curhat. Boleh yak.

Kemarin saat liburan pulang ke rumah, ada momen yang paling menyesakkan sekaligus melegakan. Akhirnya, akhir ane mampu melakukan 'pengakuan dosa' itu.

"Mam, maaf ya. Aku gak bisa kuliah 4 tahun."sedan, suaraku bergertar menahan tangis.

"Kenapa?" tanya mama datar, mungkin juga kaget.

"Ada kontrak mata kuliah yang belum beres dan ada beberapa matkul yang masih harus diulang. Susah mah,,," tangisku tak tertahan lagi, sesak.

"Iya gapapa. Beresin dulu aja sebisanya." ucap mama menenangkan, walau sekilas, aku tetap melihat sedikit raut kecewa di wajahnya.

"Maaf ya mah,,, " kali ini aku benar-benar terisak.

"Iya gapapa. Yang penting tetap semangat. Ok." ucap mama sambil mengelus-ngelus pundakku, menenangkan untuk kedua kalinya, matanya berkaca.

"Maaaaffff," hanya kata itu yang keluar dari mulutku selama hampir 3 menit terakhir.

Mama masih terus saja menyemangatiku sambil tetap mengelus-ngelus pungguku. Diperlakukan demikian, aku justru makin merasa bersalah, menangis terisak, tersedu sedan.

Hiksss,,, ane gak bisa lanjutin lagi ceritanya. Bikin ane tambah mewek nanti. Udah ah,,, sisanya ente lanjutin sendiri. Ini mah edisi curhat ane. huhu T_T

0 komentar:

Posting Komentar